Antara siang dan malam, cahaya dan kegelapan, baik dan buruk. Dua hal yang harus kita pilih salah satu nya. Dan mana yang akan kita pilih?? HITAM atau PUTIH?
Ada seorang laki-laki separuh baya bersama sahabat dekatnya berhenti di depan sebuah restoran, sambil sibuk berbincang,
sementara si Pelayan sibuk melayani permintaan mereka, tanpa disadari, terjadi kekhilafan dari manager keuangan, yakni meletakan sekantong uang setoran disisi meja si pelayan. Baik si tamu dan pelayan tak menyadari hal itu Setelah pembayaran telah diselesaikan, si pelayan menyerahkan “bungkusan” tersebut, dalam perjalanan pulang mereka hendak makan pesanan makanan mereka, namun yang ada dalam bungkusan itu, bukanlah makanan, tapi sejumlah uang yang cukup banyak “mungkin uang ini adalah hasil penjualan makanan sehari ini” ujar salah satu pria tersebut, lalu mereka memutuskan untuk mengembalikan uang tersebut ke restoran tempat mereka memesan makanan. Baik dan buruk, itu pilihan. Tak ada yang memaksa, tapi sudah menjadi ketentuan, bahwa kita harus bisa menerima konsekwensi tersebut Pernahkah terpikir, kenapa terlalu banyak orang yang terlarut dalam ruang keburukan, dan lebih senang dalam kegelapan?? Akankah mereka berfikir tentang Allah, dan para MalaikatNya? Saya yakin, secara teori mereka tahu, namun tentang keberadaanNya, apakah dalam hatinya tersimpan keyakinan? Sama hal nya, ketika kita percaya, yakin bahwa Allah itu selalu ada. Malaikat pun sama, Mereka lah yang selalu mengawasi, membimbing, bahkan memohonkan ampun untuk kita, seperti yang tertulis dalam kitabNya : Dialah yang memberirahmatkepadamudanmalaikat-Nya (memohonkanampunanuntukmu), supayaDiamengeluarkankamudarikegelapankepadacahaya (yang terang).Dan adalahDiaMahaPenyayangkepada orang-orang yang beriman.(al-ahzab : 43). Dan paraMalaikat punmemohonkanampunkepada Allah untukpenghunibumi Hampirsajalangititupecahdarisebelahatas (karenakebesaranTuhan) danmalaikat-malaikatbertasbihsertamemujiTuhan-nyadanmemohonkanampunbagi orang-orang yang ada di bumi.Ingatlah, bahwasesungguhnya Allah Dia-lah Yang MahaPengampunlagiPenyayang.(asy-syuura : 5). Lalu bagaimana cara kita untuk mengimani mereka? Katakanlah: "Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya (Al Quran) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman.. (QS. Al-baqarah : 97) Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa Abdullah bin Salam mendengar akan tibanya Rasulullah di saat berada di tempat peristirahatannya. Lalu ia menghadap kepada Rasulullah SAW dan berkata: "Sesungguhnya saya akan bertanya kepada tuan tentang tiga hal, yang tidak akan ada yang mengetahui jawabannya kecuali seorang Nabi. 1. Apatanda-tandapertamaharikiamat, 2. Makananapa yang pertama-tama dimakanolehahlisyurga, dan 3. Mengapasianakmenyerupaibapaknyaataukadang-kadangmenyerupaiibunya?"JawabNabi SAW: "BarusajaJibrilmemberitahukanhalinipadaku." Kata Abdullah bin Salam: "Jibril?" JawabRasulullah SAW: "Ya." Kata Abdullah bin Salam: "Diaitutermasukmalaikat yang termasukmusuhkaumYahudi." LaluNabimembacakanayatini (S. 2: 97) sebagaitegurankepada orang-orang yang memusuhimalaikatpesuruh Allah. (DiriwayatkanolehBukhari yang bersumberdariAnas.) Dalamsuaturiwayatlain mengemukakan bahwaserombongankaumYahuditelahdatangmenghadapNabi SAW danmerekaberkata: "HaiabalQasim! Kami akanmenanyakankepadatuan lima perkara. Apabilatuanmemberitahukannya, makatahulah kami bahwatuanseorangNabi."Selanjutnyahaditsitumenyebutkan yang isinyaantara lain bahwamerekabertanya: 1. Apa yang diharamkanbaniIsrailatasdirinya, 2. tentangtanda-tandakenabian, 3. tentangpetirdansuaranya, 4. tentangbagaimanawanitadapatmelahirkanlaki-lakidandapatjugawanita, dan 5. siapasebenarnya yang memberikabardarilangit. Dan dalamakhirhaditsitudikatakanmerekaberkata: "Siapasahabattuanitu?" yang dijawabolehRasulullah SAW: "Jibril." Merekaberkata: "ApakahJibril yang biasamenurunkanperang, pembunuhandansiksaan? Itumusuh kami.JikatuanmengatakanMikail yang menurunkanrahmat, tanam-tanamandanhujan, tentulebihbaik" Makaturunlahayatini (S. 2: 97) berkenaandenganperistiwatersebut (Diriwayatkanoleh Ahmad, TirmidzidanNasa'idariBakr bin Syihab, dariSa'id bin Jubair yang bersumberdariIbnu Abbas.) Telah jelas di terangkan pada ayat-ayat di atas, bahwasanya Pesuruh-pesuruh Allah itu memiliki banyak peran terhadap perputaran roda kehidupan, maka tak pantas kita menolak untuk mengimani mereka, atau bahkan membenci kehadiran mereka di sisi kita, sebagaimana Yahudi adalah sekelompok orang yang sangat membenci malaikat dan memusuhinya, bahwa sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir. Hidup itu pilihan, akankah kita akan tetap dalam dekapan ridhaNya, atau kita malah memilih jalan yang tidak dikehendakiNya, dalam keadaan apapun kita, kedua malaikat yang telah Allah tugaskan untuk mendapingi hidup kita. Akan terus menuliskan setiap sejarah dan jejak-jejak yang telah kita buat. jika semua orang mengimani malaikat dan Allah, berita-berita di televisi akan merasa jenuh, karena terlalu sering nya kebaikan yang harus disiarkan atau bahkan banyak orang yang akan terkena penyakit “kebahagiaan” yang tak pernah tersembuhkan. Namun Allah Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana, Allah menciptakan kita berbeda-beda, seperti pria-wanita, siang-malam, serta ada orang yang baik juga orang yang kurang baik, tinggal kita yang akan menentukan, mana yang akan kita pilih. Dan sekarang kita renungkan, apa sebenarnya tujuan hidup kita? Tentunya hanya Allah yang menjadi tujuan utama. Dan Allah meminta kita untuk beriman kepadaNya, malaikat-malaikatNya, nabi-nabi, kitab-kitab Allah, dan hari akhir sebagimana tertulis dalam Qur’an surat Al-baqarah :177. Haifaafifah@gmail.com
sementara si Pelayan sibuk melayani permintaan mereka, tanpa disadari, terjadi kekhilafan dari manager keuangan, yakni meletakan sekantong uang setoran disisi meja si pelayan. Baik si tamu dan pelayan tak menyadari hal itu Setelah pembayaran telah diselesaikan, si pelayan menyerahkan “bungkusan” tersebut, dalam perjalanan pulang mereka hendak makan pesanan makanan mereka, namun yang ada dalam bungkusan itu, bukanlah makanan, tapi sejumlah uang yang cukup banyak “mungkin uang ini adalah hasil penjualan makanan sehari ini” ujar salah satu pria tersebut, lalu mereka memutuskan untuk mengembalikan uang tersebut ke restoran tempat mereka memesan makanan. Baik dan buruk, itu pilihan. Tak ada yang memaksa, tapi sudah menjadi ketentuan, bahwa kita harus bisa menerima konsekwensi tersebut Pernahkah terpikir, kenapa terlalu banyak orang yang terlarut dalam ruang keburukan, dan lebih senang dalam kegelapan?? Akankah mereka berfikir tentang Allah, dan para MalaikatNya? Saya yakin, secara teori mereka tahu, namun tentang keberadaanNya, apakah dalam hatinya tersimpan keyakinan? Sama hal nya, ketika kita percaya, yakin bahwa Allah itu selalu ada. Malaikat pun sama, Mereka lah yang selalu mengawasi, membimbing, bahkan memohonkan ampun untuk kita, seperti yang tertulis dalam kitabNya : Dialah yang memberirahmatkepadamudanmalaikat-Nya (memohonkanampunanuntukmu), supayaDiamengeluarkankamudarikegelapankepadacahaya (yang terang).Dan adalahDiaMahaPenyayangkepada orang-orang yang beriman.(al-ahzab : 43). Dan paraMalaikat punmemohonkanampunkepada Allah untukpenghunibumi Hampirsajalangititupecahdarisebelahatas (karenakebesaranTuhan) danmalaikat-malaikatbertasbihsertamemujiTuhan-nyadanmemohonkanampunbagi orang-orang yang ada di bumi.Ingatlah, bahwasesungguhnya Allah Dia-lah Yang MahaPengampunlagiPenyayang.(asy-syuura : 5). Lalu bagaimana cara kita untuk mengimani mereka? Katakanlah: "Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya (Al Quran) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman.. (QS. Al-baqarah : 97) Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa Abdullah bin Salam mendengar akan tibanya Rasulullah di saat berada di tempat peristirahatannya. Lalu ia menghadap kepada Rasulullah SAW dan berkata: "Sesungguhnya saya akan bertanya kepada tuan tentang tiga hal, yang tidak akan ada yang mengetahui jawabannya kecuali seorang Nabi. 1. Apatanda-tandapertamaharikiamat, 2. Makananapa yang pertama-tama dimakanolehahlisyurga, dan 3. Mengapasianakmenyerupaibapaknyaataukadang-kadangmenyerupaiibunya?"JawabNabi SAW: "BarusajaJibrilmemberitahukanhalinipadaku." Kata Abdullah bin Salam: "Jibril?" JawabRasulullah SAW: "Ya." Kata Abdullah bin Salam: "Diaitutermasukmalaikat yang termasukmusuhkaumYahudi." LaluNabimembacakanayatini (S. 2: 97) sebagaitegurankepada orang-orang yang memusuhimalaikatpesuruh Allah. (DiriwayatkanolehBukhari yang bersumberdariAnas.) Dalamsuaturiwayatlain mengemukakan bahwaserombongankaumYahuditelahdatangmenghadapNabi SAW danmerekaberkata: "HaiabalQasim! Kami akanmenanyakankepadatuan lima perkara. Apabilatuanmemberitahukannya, makatahulah kami bahwatuanseorangNabi."Selanjutnyahaditsitumenyebutkan yang isinyaantara lain bahwamerekabertanya: 1. Apa yang diharamkanbaniIsrailatasdirinya, 2. tentangtanda-tandakenabian, 3. tentangpetirdansuaranya, 4. tentangbagaimanawanitadapatmelahirkanlaki-lakidandapatjugawanita, dan 5. siapasebenarnya yang memberikabardarilangit. Dan dalamakhirhaditsitudikatakanmerekaberkata: "Siapasahabattuanitu?" yang dijawabolehRasulullah SAW: "Jibril." Merekaberkata: "ApakahJibril yang biasamenurunkanperang, pembunuhandansiksaan? Itumusuh kami.JikatuanmengatakanMikail yang menurunkanrahmat, tanam-tanamandanhujan, tentulebihbaik" Makaturunlahayatini (S. 2: 97) berkenaandenganperistiwatersebut (Diriwayatkanoleh Ahmad, TirmidzidanNasa'idariBakr bin Syihab, dariSa'id bin Jubair yang bersumberdariIbnu Abbas.) Telah jelas di terangkan pada ayat-ayat di atas, bahwasanya Pesuruh-pesuruh Allah itu memiliki banyak peran terhadap perputaran roda kehidupan, maka tak pantas kita menolak untuk mengimani mereka, atau bahkan membenci kehadiran mereka di sisi kita, sebagaimana Yahudi adalah sekelompok orang yang sangat membenci malaikat dan memusuhinya, bahwa sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir. Hidup itu pilihan, akankah kita akan tetap dalam dekapan ridhaNya, atau kita malah memilih jalan yang tidak dikehendakiNya, dalam keadaan apapun kita, kedua malaikat yang telah Allah tugaskan untuk mendapingi hidup kita. Akan terus menuliskan setiap sejarah dan jejak-jejak yang telah kita buat. jika semua orang mengimani malaikat dan Allah, berita-berita di televisi akan merasa jenuh, karena terlalu sering nya kebaikan yang harus disiarkan atau bahkan banyak orang yang akan terkena penyakit “kebahagiaan” yang tak pernah tersembuhkan. Namun Allah Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana, Allah menciptakan kita berbeda-beda, seperti pria-wanita, siang-malam, serta ada orang yang baik juga orang yang kurang baik, tinggal kita yang akan menentukan, mana yang akan kita pilih. Dan sekarang kita renungkan, apa sebenarnya tujuan hidup kita? Tentunya hanya Allah yang menjadi tujuan utama. Dan Allah meminta kita untuk beriman kepadaNya, malaikat-malaikatNya, nabi-nabi, kitab-kitab Allah, dan hari akhir sebagimana tertulis dalam Qur’an surat Al-baqarah :177. Haifaafifah@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar