Kata Pengantar
Nafas terhembus, doa-doa memancar dalam cahaya
pemintanya. Ilahi, lebih dari yang ku tahu. Ucap syukurku terlantun deras
sampai tak terbendung. Layaknya sungai yang hingga kini mengalun lembut
diantara gunung-gunung.
Seperti pada penggalan syair di atas, bahwasanya syukur
itu tiada batas, mengalir tanpa henti, begitulah seharusnya kita. Allah takkan
segan mengalirkan terus kemudahan dan rizki-Nya kepada orang-orang yang selalu
bersyukur atas nikmat atau musibah yang telah ia dapatkan.
Shalawat serta salam, selalu tercurah limpahkan kepada
junjungan kita Nabi akhir zaman Muhammad Saw. Karena perjuangannyalah kita
dapat bernafas tanpa harus membendung rasa gelisah sedikitpun, rasa aman dan
nyaman dalam menjalani hidup yang menjadi hak setiap manusia dalam kita
rasakan. Teladan hidup manusia yang sempurna yang Allah turunkan kepadanya
Alquran, kesusastraan tertinggi umat manusia
Terimakasih kepada dosen pembimbing mata kuliah balaghah,
yang berkenan memberikan kesempatan ruang agar kami (Mahasiswa) dapat lebih
mendalami ilmu khususnya balaghah ini
Ilmu yang semakin kita dalami, akan membuat kita menjadi
lebih banyak tidak tahu akan suatu hal. Maka bersyukurlah, bila kita sedang
tidak mengetahui sesuatu dan atas ketidaktahuan itu kita mencarinya agar kita
lebih mengetahui dan ia lah sebaik-baiknya jihad dalam mencari ilmu.
Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih. Semoga
bermanfaat
Bandung, 12 Februari 2014
Penulis
Pendahuluan
Ilmu balaghah adalah salah satu ilmu kesusastraan Arab
yang memiliki peran penting dalam salah satu upaya kemahiran berbahasa Arab.
Balaghah memiliki fungsi mempercanti suatu frasa atau kalimat sehingga dapat
terdengar indah saat di ucapkan.
Pada semester ini, balaghah berfokus pada Badi’, badi’
menitik beratkan pembahasannya dalam segi-segi keindahan kata baik secara lafal
maupun makna dan badi’ ini lebih menitik beratkan pada aspek sifat suatu
kata.
Pembahasa kita kali ini merupakan cabang dari ilmu badi’
itu sendiri yaitu Muhassinat Lafzhiyyah yang artinya keindahan-keindahan
kata dan salah satu jenis katanya dapat kita sebut dengan iqtibas, yang
menjadi salah satu fokus pembahasan kita kali ini.
Selanjutkan makalah ini akan membahas tentang iqtibas,
contoh-contoh iqtibas dan perbandingannya dengan bahasa Indonesia. Puisi
atau syair dalam kesusastraan bahasa Indonesia yang serupa dengan iqtibas.
Selanjutnya pembaca diharapkan dapat dengan mudah
memahami apa yang nanti akan disampaikan dalam barisan kata yang tersusun dalam
makalah ini. Baik kiranya pembaca dapat mengkritis dan memberi saran agar
makalah ini bisa menjadi lebih baik lagi. Terkhusus bagi pribadi penulis,
sungguh indahnya apabila kita dapat saling mengingatkan dalam setiap kebaikan.
Saya ucapkan terimakasih kepada seluruh komponen yang
menjadi bagian berhasilnya pembuatan makalah ini.
BAB I
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bahasa dan Istilah
Secara leksikal iqtibas bermakna ‘menyalin’ dan
mengutip. Sedangkan secara terminologis, iqtibas adalah kalimat yang
disusun oleh penulis atau penyair dengan menyertakan petika ayat atau hadis ke
dalam rangkaian kalimatnya tanpa menjelaskan bahwa petikan itu berasal dari
Alquran atau hadis.
Keindahan Alquran dan keterjagaanya dalam menyimpan makna
membuat penyair tak pernah ragu untuk sekedar mengutip setiap kalimat dalam
Alquran pasalnya Alquran memiliki untaian kata terindah dan memiliki makna yang
mendalam serta keterjagaanya yang membuat orang merasa tak perlu menyantumkan
sumber kutipan yang ditulis dalam syairnya, karena tentu kalimat itu takkan
dirasa asing untuk diperdengarkan.
B. Contoh-Contoh Iqtibas
و حلوا فلست مساءلا عن دارهم – أنا باخع نفسى
على اثارهم
Artinya:
“Mereka telah berangkat dan aku tidak akan
menanyakan tempat itnggal mereka, selanjutnya aku seperti orang yang binasa
karena bersedih hati sepeninggalan mereka”
Pasa Syai’ir di atas terhadap ungkapan yang
dikutip dari Alquran, yaitu
– أنا باخع نفسى
على اثارهم
Ungkapan tersebut dikutip dari Alquran surah
Al-Kahfi ayat 6:
فَلَعَلَّكَ بَاخِعٌ نَفْسَكَ عَلَى اَثَارِهِمْ
(الكهف: 6 )
C. Perbandingan dengan Bahasa Indonesia
Dalam sastra Indonesia jenis syair atau puisi
ini tidak dijelaskan secara mendetail dan spesifik sebagaimana bahasa Arab,
adapun pengkajian khusus lebih bersifat umum dan temporer.
Peristilahan dalam padanan sastra Indonesia
kita mengenal puisi-puisi melayu, sajak-saja modern dan sajak-sajak religius,
memang tak semua syair ini terdapat kutipan ayat atau hadis tapi kebanyakan
dari puisi-puisi yang sejenis dengan iqtibas terdapat pada jenis puisi
melayu, sajak modern dan religius.
Beberapa penyair dan karyanya yang terdapat
kutipan ayat Alquran:
a. Jawabmu Ya Rasul karya LK Ara
b. Dia Datang Lagi karya Toto St Radik
c. Anakku Membaca Syahadat karya Soni Faris
d. Tafakur Waktu karya Nenden Lilis A
e. Antologi puisi “Sajadah Kata”
f. Antologi puisi “99
untuk Tuhanku” karya Emah Ainun
Nadjib
g. Puisi-puisi yang ditulis oleh KH. Mustafa Bisri, Emha Ainun Nadjib dan
Taufiq Ismail dan masih banyak lagi
D. Contoh – Contoh
Yang Merungut
Mohammad
Diponegoro
la merungut dan memalingkan muka
Karena padanya datang seorang buta
Apakah kau mengerti barangkali ia mau menyucikan diri?
Atau mengalap ajaran sampai bisa berguna baginya?
Sedang orang yang tak perlu apa-apa
Justru engkau melayaninya
Padahal kau pun takkan ternoda
Bila ia tak menyucikan dirinya
Sedang orang yang datang padamu dengan tergopoh
Dan ia takut juga pada Allah
Malahan tidak kaupedulikan
0, jangan! Sungguh, itu suatu peringatan
Maka siapa suka, biar memperhatikannya
Di dalam kitab-kitab yang mulia
Yang diagungkan, yang disucikan
Di tangan para pencatat
Yang terhormat dan taat
Terkutuklah manusia! Betapa kafir dia!
Coba, dari apa Allah membuat dia?
Dari nutfah! Allah menciptanya lalu memastikannya
Kemudian membukakan jalan gampang baginya
Lalu membuatnya mati dan menentukan kuburnya
Dan menghidupkannya lagi bila la berkenan
0, tapi manusia tak menjalankan apa yang diperintahkan
Maka suruh dia memperhatikan makanannya
Betapa Kami curahkan air berlimpah
Lalu Kami belah bumi terpecah-pecah
Dan Kami tumbuhkan di dalamnya ji-bijian
Dan anggur dan pohon sayur
Dan zaitun dan palma korma
Dan kebun-kebun yang rimbun
Dan uah-buahan dan put-rumputan
Perbekalan bagimu dan hewan ternakmu
Tapi bila tiba teriak yang membuat pekak
Pada hari kapan manusia lari meninggalkan saudaranya
Dan ibu dan bapaknya
Dan isteri dan anaknya
Hari itu setiap orang repot sendiri
Pada yang lain tidak peduli
Hari itu wajah-wajah berseri
Tertawa, gembira
Dan hari itu banyak wajah berdebu
Kegelapan melintup
Itulah orang-orang yang kafir dan durhaka
Surat ‘Abasa : 1-42
Diturunkan di Makkah
”Pekabaran” Puitisasi Terjemahan Juz ’Amma
la merungut dan memalingkan muka
Karena padanya datang seorang buta
Apakah kau mengerti barangkali ia mau menyucikan diri?
Atau mengalap ajaran sampai bisa berguna baginya?
Sedang orang yang tak perlu apa-apa
Justru engkau melayaninya
Padahal kau pun takkan ternoda
Bila ia tak menyucikan dirinya
Sedang orang yang datang padamu dengan tergopoh
Dan ia takut juga pada Allah
Malahan tidak kaupedulikan
0, jangan! Sungguh, itu suatu peringatan
Maka siapa suka, biar memperhatikannya
Di dalam kitab-kitab yang mulia
Yang diagungkan, yang disucikan
Di tangan para pencatat
Yang terhormat dan taat
Terkutuklah manusia! Betapa kafir dia!
Coba, dari apa Allah membuat dia?
Dari nutfah! Allah menciptanya lalu memastikannya
Kemudian membukakan jalan gampang baginya
Lalu membuatnya mati dan menentukan kuburnya
Dan menghidupkannya lagi bila la berkenan
0, tapi manusia tak menjalankan apa yang diperintahkan
Maka suruh dia memperhatikan makanannya
Betapa Kami curahkan air berlimpah
Lalu Kami belah bumi terpecah-pecah
Dan Kami tumbuhkan di dalamnya ji-bijian
Dan anggur dan pohon sayur
Dan zaitun dan palma korma
Dan kebun-kebun yang rimbun
Dan uah-buahan dan put-rumputan
Perbekalan bagimu dan hewan ternakmu
Tapi bila tiba teriak yang membuat pekak
Pada hari kapan manusia lari meninggalkan saudaranya
Dan ibu dan bapaknya
Dan isteri dan anaknya
Hari itu setiap orang repot sendiri
Pada yang lain tidak peduli
Hari itu wajah-wajah berseri
Tertawa, gembira
Dan hari itu banyak wajah berdebu
Kegelapan melintup
Itulah orang-orang yang kafir dan durhaka
Surat ‘Abasa : 1-42
Diturunkan di Makkah
”Pekabaran” Puitisasi Terjemahan Juz ’Amma
Lailatul Qodar Misteri Ilahi
Akbar Pitopang
Malam lebih baik dari seribu bulan
Air membeku, heningnya malam dan menunduknya pohon
Malam yang penuh berkah
Dimana dijelaskan atau ditetapkan
Segala urusan dengan penuh kebijaksanaan
Malam mulia yang tak diketahui seberapa besar kemuliaannya
Tak mampu dijangkau akal pikiran manusia
Pada saat malam itulah
Para malaikat turun ke bumi
Dengan membawa kedamaiaan dan ketenangan
Mari berlomba tuk dapatkan malam nan mulia ini
Perbanyaklah amalan wahai hamba Allah
Perpanjang dzikir bertasbihlah setiap nafas berhembus
Lakukan selalu amalan sunnah
Bacalah dengan nama Allah wahyu untuk segenap umat
Maka ketenangan batin pun akan kau peroleh
Adapun kedatangan malam mulia ini
Bisa terjadi kapanpun di bulan ramadhan
Hanya Allah yang tahu dan itulah misteri ilahi
Sedangkan tanda-tandanya orang yang mendapatkan malam itu
Mereka akan bertambah kebaikannya
Sholatnya semakin rajin ia tegakkan
Semakin merasa dekat dengan sang kholiq
Orang yang dapatkan malam ini
Dia akan semakin mendekatkan diri kepada Allah ta’ala
Bertambah iman dan taqwanya
Kapan kita dapat bertemu dengan malam mulia itu?
Wallahu a’lam bissowab
@Ramadhan 2012
Akbar Pitopang
Malam lebih baik dari seribu bulan
Air membeku, heningnya malam dan menunduknya pohon
Malam yang penuh berkah
Dimana dijelaskan atau ditetapkan
Segala urusan dengan penuh kebijaksanaan
Malam mulia yang tak diketahui seberapa besar kemuliaannya
Tak mampu dijangkau akal pikiran manusia
Pada saat malam itulah
Para malaikat turun ke bumi
Dengan membawa kedamaiaan dan ketenangan
Mari berlomba tuk dapatkan malam nan mulia ini
Perbanyaklah amalan wahai hamba Allah
Perpanjang dzikir bertasbihlah setiap nafas berhembus
Lakukan selalu amalan sunnah
Bacalah dengan nama Allah wahyu untuk segenap umat
Maka ketenangan batin pun akan kau peroleh
Adapun kedatangan malam mulia ini
Bisa terjadi kapanpun di bulan ramadhan
Hanya Allah yang tahu dan itulah misteri ilahi
Sedangkan tanda-tandanya orang yang mendapatkan malam itu
Mereka akan bertambah kebaikannya
Sholatnya semakin rajin ia tegakkan
Semakin merasa dekat dengan sang kholiq
Orang yang dapatkan malam ini
Dia akan semakin mendekatkan diri kepada Allah ta’ala
Bertambah iman dan taqwanya
Kapan kita dapat bertemu dengan malam mulia itu?
Wallahu a’lam bissowab
@Ramadhan 2012
Penutup
Alhamdulillah, tahmid menutup sedikit
ilmu dari penelusuran. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca khususnya
penulis dan harapan saya makalah ini dapat menjadi pemicu agar pembaca maupun
penulis terus mencari dan mempelajari keilmuan sastra Arab yang lebih mendalam.
Tentu hal itu tiada rugi adanya karena Allah menciptakan segala sesuatu
tidaklah sia-sia
Daftar Pustaka
Diponegoro, M. (2012, Agustus 08). Karya Puisi.
Retrieved from Puisi Religi:
http://www.karyapuisi.com/2012/08/puisi-lailatul-qadar-malam-sebu
Dr. Mamat Zaenuddin, M. D. (2007). Pengantar Ilmu
Balaghah. Bandung: Refika Aditama.
kOMPASIANA. (2010, januari 20). Kompasiana.
Retrieved from Fiksi Kompasiana: fiksi.kompasiana.com
Pitopang, A. (2012, maret 6). Karya Puisi.
Retrieved from Puisi Religi:
http://www.karyapuisi.com/search?q=Dia+datang+lagi#ixzz2t5bZN0BJ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar