Ketenagakerjaan atau profesi seorang guru berkaitan erat
dengan peranan pendidik dalam kependidikan saat ini, jika berbicara tentang
ketenagakerjaan itu artinya seorang guru bekerja untuk kelangsungan hidupnya,
mencari materi untuk kebutuhan dirinya dan keluarga, dimana dengan tujuan
tersebut ia akan bersungguh-sungguh dan propesional dalam bekerja, sebagai
seorang propesional, ia akan melakukan pekerjaannya dengan baik.
di Finlandia profesi guru, merupakan profesi terhormat,
negara dan rakyatnya sangat menjunjung tinggi profesi ini, bahkan bangku
perkuliahan setiap jurusan keguruan yang memperebutkannya 1:7 orang peminat,
selain karena gaji guru yang cukup besar profesi guru di negara ini menjadi
jalan masa depan yang gemilang.
Lain dengan negara kita ini, dari salah satu dosen ‘spesalis’ kependidikan dalam ruang kelas ia
bercerita bahwa, ada beberapa guru –yang dalam bimbingannya- mendapatkan
prilaku yang tak pantas dari siswanya, kemudian si guru ini bertanya kepada
dosen yang membimbinganya ini, “Kenapa hal ini terjadi kepada saya pa?”
kemudian Pa. Dosen malah bertanya kembali pada guru tersebut “Coba kamu
pikirkan, apa yang pernah kamu lakukan dulu saat jadi mahasiswa, pernahkah kamu
menghormati seorang dosen yang mengajar didepanmu?” dan akhirnya guru itu
menyadari atas kesalahannya terdahulu yang mungkin berbalas perih saat dirinya
sedang mengajar di kelas.
Apa artinya cerita diatas? Harus kita akui bahwa sebagian
besar guru di sekolah-sekolah negeri maupun swasta, itu hilang kewibawaannya,
profesi ini pun menjadi ‘tercemar’ apa lagi bila masyarakat mengetahui bahwa
ketika guru-guru mengajar disekolah itu, tidak mendidik sepenuhnya terhadap
anak-anak mereka sehingga kurangnya rasa kepercayaan masyarakat terhadap
seorang guru, yang dampaknya kini telah kita rasakan bahwa sebagian masyarakat
memasukan anaknya ke sekolah-sekolah itu bukan untuk Pendidikan, tapi hal-hal
yang lain, seperti gengsi, jika anaknya tidak disekolahkan atau hanya
melaksanakan kewajiban orang tua saja untuk menyekolahkan anaknya. Dan memang
jarang sekali dari orang tua itu menyerahkan pendidikan seorang anak sepenuhnya
kepada guru atau pihak sekolah selama anak itu tidak dirumah. Selanjutnya kita
akan bahas aspek-aspek apa saja yang bisa mempengaruhi hal ini, sebelum
beranjak kesana. Terkai dengan rendahnya pengakuan masyarakat terhadap profesi
guru, Nana Sudjana berpendapat bahwa hal itu disebabkan oleh beberapa faktor.
1.
Adanya pandagan sebagian masyarakat bahwa siapapun dapat
menjadi guru asalkan ia berpengetahuan
2.
Kekurangan guru didaerah terpencil memberikan peluang
untuk mengangkat seseorang yang tidak mempunyai keahlian untuk menjadi guru
3.
Banyak guru yang belum dihargai profesinya, apalagi
berusaha mengembangkan profesinya itu hal ini ditambah algi dengan perasaan
rendah diri karena profesi menjadi guru serta penyalahgunaan profesi untuk
kepuasan dan kepentingan pribadinyanya, yang membuat wibawa guru semakin
merosot (Nana Sudjana, 1988 via Fakhruddin, 2011).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar