Minggu, 27 Januari 2013

Korupsi Saja, Tak Cukup | Nikah Siri, syari’at Islam



Maraknya propaganda-propaganda yang menghujani berbagai media ditanah air tentang banyaknya kasus korupsi yang tak pernah usai, dan tak cukup waktu untuk dibahas, meski saat ini banjir di Jakarta sudah menjadi berita popular, tetap saja berita korupsi yang sudah lama terendam, kembali hangat menyapa masyarakat di media cetak maupun televisi,
Bukan hanya yang bertebaran di setiap layar kaca, mungkin lebih banyak lagi koruptor yang tidak kita ketahui, dan tidak menutup kemungkinan, jika kita berada dalam jabatan yang sama (seperti para koruptor) sulit untuk menghindari itu semua. Pada dasarnya, manusia itu tak pernah puas, dan tak dapat dihindari, walau pun hari ini, kita memaki-maki para koruptor atas kejahatan yang tak bisa dimaafkan itu. Ketika kita berada dalam posisi yang sama, banyak peluang untuk melakukan hal yang sama. Mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk. Aamiin.


Semakin tinggi jabatan yang kita dapat, maka akan semakin banyak pula timpaan yang akan menghadang, termasuk godaan untuk korupsi tadi. Ruwet sepertinya jika kita terus memikirkan terus-menerus hal ini, karena pada akhirnya, kesadaran sendirilah yang akan mengubah semua. Dan bersyukurlah, dengan keadaan kita hari ini, karena dikelilingi oleh orang-orang yang dekat dengan kita, orang-orang yang selalu mengingatkan kita, mengkritik, dan menyadari bahwa Allah selalu didekat kita.
Harta, tahta dan wanita, adalah incaran manusia-manusia yang “kekanak-kanakan” penuh egoisme, setelah manusi mendapat jabatan yang menggiurkan, godaan harta yang melimpah tak dapat dihindari.
Saat liburan akhir semester ganjil menuju semester genap, saya memiliki waktu lebih banyak untuk menonoton berita, dan saat itu, lagi-lagi berita tentang pejabat kita yang negative, kali ini, bukan karean korupsi, atau kampanye, tapi tentang wanita. Miris rasakan jika anda juga menyaksikan berita ini, tapi mau bagaimana lagi, syaitan berada disekeliling kita, mempengaruhi, membisik, dan membawa kita kepada hal yang dia senangi. Dalam berita itu dikatakan bahwa “untuk memenuhi kebutuhan biologisnya,beberapa pegaiwai negeri melalukan nikah siri” bahkan seorang bupati, mengatakan bahwa “ … ini yang disyari’atkan oleh Islam, saya harus membela diri saya, dan menggunakan hak saya untuk membela diri” kurang lebih seperti itu.
Memang bangsa Arab di jaman jahiliyyah dulu sering melakukan itu, tapi jangan jadikan ini syari’at Islam dong. Itu kan jaman jahiliyyah yang kemudian Islam datang melalui Nabi Muhammad Saw. Membenarkan yang salah. Nikah siri itu bukan sesuatu yang baik, bahkan merugikan beberapa pihak dan menguntungkan beberapa pihak yang lain, sementara Islam adalah kebaikan, mengajari keadilan dimana tidak ada yang merugi dan hanya orang yang merugi lah yang menyianyiakan keislamannya.
Nikah siri atau nikah secara diam-diam, jelas bukan ajaran agama Islam. Nabi mengajarkan  jika kita hendak menikah, rayakanlah, walaupun hanya seadanya, itu berarti adanya syi’ar, berita, pemberitahuan bahwa adanya sebuah pernikahan yang tentunya melibatkan banyak pihak. Tidak sembunyi-sembunyi, dan salahlah jika ada yang beranggapan bahwa nikah siri merupakan ibadah yang disyari’atkan Islam.
Menurut saya nikah siri atau nikah diam-diam sama saja dengan zina, yang dilakukan secara diam-diam juga. Bagaimana menurut anda?

Setelah rohis dianggap kumpulan tetoris, lalu Nabi yang mulia dihina, dan penyalahgunaan syaria’at Islam untuk menutupi kesalahan yang tak sepatutnya, kita sebagai umat Islam tetaplah bersyi’ar untuk kebaikan, berdakwah demi perbaikan, dan belajar menjadi seorang yang dirindukan syurga.

Wallahu’alam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
terima kasih untuk semua teman-teman yang sudah berpartisipasi atas terciptanya blog ini. mudah-mudahan blog ini bisa bermanfa'at. Amin