Siapa yang ingin jadi pemimpin? Seperti apakah pemimpin yang kita inginkan?
Berwibawa, adil, baik hatinya... ingin DIPIMPIN atau MEMIMPIN?! Setiap orang
diantara kita itu pemimpin, siapapun kita.
Siapa yang tak kenal SBY?! Megawati, soeharto, soekarno, dan para pemimpin
kita terdahulu yang telah memimpin kita, bagaimana cara mereka memimpin
bangsanya?! Sekarang kita lihat, pemimpin-pemimpin disekitar kita, apa saja
yang mereka lakukan ketika mereka telah diangkat menjadi pemimpin?!
Setiap orang mempunyai khas atau cara memimpin yang berbeda-beda, semua itu
tergantung pada apa visi dan misi mereka terhadap sesuatu yang akan mereka
pimpin, sikap memimpin itu terlahir dari karakter dasar yang mereka miliki,
kebiasaan, pengalaman, interaksi sosial, dan lain sebagainya, semua itu
membentuk diri pribadi seorang pemimpin.
Lalu, pemimpin seperti apakah kita? Siapakah pemimpin sesungguhnya yang
harus kita teladani?! Masih ingatkah, pemimpin yang selalu tampil di depan saat
berperang? Pemimpin yang benar-benar sangat dirindukan kehadirannya, pemimpin
yang sangat adil, sangat bijaksana, cerdas mengatur stategi perang, amanah,
sungguh kebaikan hati nya yang tak terhitung. Siapa lagi kalau bukan Muhammad
saw. Seorang pemimpin yang patut kita
teladani akhlak nya. Ada beberapa hal yang akan penulis paparkan disini,
terkait kepemimpinan Rosulullah, ini bersumber dari buku “ISLAMIC LEADERSHIP”
Membangun SuperLeadership Melalui Kecerdasan Spiritual karya Prof. Dr. H.
Veithzal Rivai, M.B.A dan Ir. H. Arviyan Arifin
1. Rasulullah sebagai Uswatun Hasanah
ôs)©9 tb%x. öNä3s9 Îû ÉAqßu «!$# îouqóé& ×puZ|¡ym `yJÏj9 tb%x. (#qã_öt ©!$# tPöquø9$#ur tÅzFy$# tx.sur ©!$# #ZÏVx. ÇËÊÈ
21. Sesungguhnya telah ada pada
(diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang
mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut
Allah.
Rasulullah adalah satu-satu pemimpin yang patut kita
telasi akhlaknya, tutur katanya, sikap eloknya, hati siapa yang tak iri
melihatnya, cahaya yang tak pernah padam walau zaman berganti kelabu.
Hanya keteladanan Rasulullahlah yang patut kita ikuti,
yang patut kita idolakan, bukan boy band and girl band yang sering kita
lihat di layar televisi. Sudah sepatutnya kita sadar, bahwa budaya kita ini
sudah tergerus zaman, haus akan kehadiran akhlak yang mulia, langka rasanya
kita melihat remaja yang anti musik, no to kegalauan.
Pernahkan sahabat-sahabat terfikir, bahwa baik buruknya
akhlak remaja masa kini, sangat dipengaruhi oleh media?? Percaya atau tidak,
sahabat bisa melihat pandangan subjektif yang bisa sahabat lihat disekeliling
kita, siapakah yang mereka idola kan saat ini, adalah cerminan karakter yang
akan mereka pilih, secara tidak langsung kita akan meniru gaya idola kita.
Artinya, berupaya berucap, bertindak, berpenampilan, atau lainnya, sama persis
dengan idolanya itu, kita bisa lihat para penggemar boy band dan girl band saat ini, terdapat kemiripan, walau sedikit.
Boleh kita mengidolakan selain Rasulullah namun, kecintaan
kita tak boleh melebihi kecintaan terhadap Rasulullah, bagaimana caranya
menumbuhankan rasa cinta terhadap Rasul? Caranya adalah dengan mengkaji
hikmah-hikmah berbagai ajaran yang disampaikan oleh beliau dalam rangka
memperkuat kesadaran bahwa apa yang diberikannya adalah benar-benar sesuatu
yang sangat berharga nilainya bagi kita, kemudian, kita kaji sejarah
kehidupannya, dalam rangka mempertegas, meyakinkan diri kita, betapa besar
pengobanan beliau untuk menyampaikan ajaran-ajaran yang sungguh mulia tersebut
2.
Pemimpin Penebar Cinta
ôs)s9 öNà2uä!%y` Ñ^qßu ô`ÏiB öNà6Å¡àÿRr& îÍtã Ïmøn=tã $tB óOGÏYtã ëÈÌym Nà6øn=tæ úüÏZÏB÷sßJø9$$Î/ Ô$râäu ÒOÏm§ ÇÊËÑÈ
128. sungguh telah datang
kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu,
sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, Amat belas kasihan lagi
Penyayang terhadap orang-orang mukmin.
Bila Nabi Muhammad saw. Sangat mengharapkan keimanan dan keselamatan
umat, mereka para pemimpin sekarang, tak pernah ambil pusing dengan masalah
ini, bahkan keselamatan umat dipertaruhkan demi keselamatan kekuasaan ekonomi
dan harga diri mereka sendiri. Rasulullah saw. Memiliki sifat rauufur rahiim
terhadap umatnya, kedua sifat ini pada dasarnya adalah sifat Allah swt., namun
diberika olehNya bagi manusia yang diutus bagi seluruh umat di dunia. Dan
dengan bekal cinta dan kasih sayang itulah, Rasulullah saw. Berjuang dalam
dakwah dan memimpin umat.
Teringat sebuah kisah, saat itu ada seorang
kafir buta dan miskin dia sangat membenci Rasul, namun ketika itu tanpa dia
ketahui, ada pemuda yang setiap hari datang untuk memberinya makan,
menyuapinya, kemudian pergi. Setiap hari kafir itu ditemui oleh pemuda itu
untuk diberinya makan, namun pada saat tertentu yang memberinya makan itu bukan
lagi pemuda yang biasanya datang kepada kafir buta itu, dia sangat menyadari
perbedaan itu, dan merasa kehilangan akan tidak kehadiran pemuda tersebut,
kafir buta menolak pemberian dari wakil dari si pemuda itu, dia tak mau makan
lagi kecuali si pemuda yang menyuapinya. Terpaksa yang mewakili pemuda itu
menceritakan semuanya, bahwa yang selama ini memberinya makan itu adalah
Muhammad saw. Dan dia adalah sahabat Nabi yang diperintah untuk memberikan nya
makan, karena pada saat itu Nabi telah tiada. Mendengar itu semua, kafir buta
itu menangis dan mengucapkan syahadat.
Sudah selayaknya kita memiliki seorang
pemimpin yang memiliki cinta dan kasih sayang ke pada orang-orang yang
dipimpinnya. Jika cinta dan kasih sayang itu tidak dimiliki oleh seorang
pemimpin, mau apa jadi nya?! Nenek tua yang merangkak kelaparan pun tak pernah
dipedulikan, kepedulian itu bisa kita lihat, sangat jelas ditunjukan kehadapan
kita, sangat banyak sekali orang-orang disekitar kita yang dalam perjalanan
hidupnya itu tak sebatang besi pun bisa ia peroleh. Sangat ironos sekali, bila
kita melihat dipinggiran kota yang sangat mewah, terlihat rumah-rumah yang
kumuh dan tak layak huni, bagi mereka mungkin itu sudah menjadi suatu nikmat,
tapi jika kita meminta pendapat kepada seorang ‘penggaruk emas’ ini belumlah
suatu kehidupan yang sebenarnya yang mereka harapkan.
Tampaknya rasa itu sangat mahal harganya bagi
pemimpin kita sekarang, meski menurut kita kasih dan sangat itu bisa sangat
mudah kita dapatkan, tapi untuk pemimpin kita saat ini, dua hal itu sungguh
menjadi barang yang langka, yang tak pernah mereka temukan atau bahkan
mencarinya pun tak pernah terpikirkan.
Rasulullah saw. Adalah orang yang penuh kasih
sayang. Tidak ada seorangpun yang datang kepada beliau melainkan akan
dijanjikan mendapat kebaikan atau akan langsung ditunaikan hajatnya jika beliau
memilikinya. (HR Bukhari)
3. Kepemimpinan Rasul
Karakteristik kepemimpinan Rasulallah saw.
Adalah kejujuran yang teruji dan terbukti. Kejujuran adalah prilaku kunci yang sangat
efektif untuk membangun kepercayaan (kredibilitas) sebagai seorang pemimpin. Di
samping itu beliau juga cakap dan cerdas, inovatif, dan berwawasan kedepan,
tegas tapi rendah hati, pemberani tapi bersahaja, kuat fisik dan tahan
penderitaan.
Rasulullah saw. Memiliki empat rahasia kepemimpinan, 1.
Jujur, 2. Amanah, 3. Menyampaikan, 4. Cerdas.
Keempat sifat dasar rosulullah ini telah melekat pada diri beliau,
keempatnya terbentuk dari bekal yang dimilikinya.
Kejujuran beliau menciptakan kepercayaan kepada
pada pengikutnya, dengan kejujuran, tak pernah ada rasa ragu dari pengikutnya
atas tindak laku apapun yang akan rasul lakukan. Sifat amanah yang melekat pada
diri Rasul membuat Rasul sangat dicintai umat, dan disegani musuhnya. Rasul
selalu menyampaikan apa yang telah Allah wahyukan, memberikan kabar gembira,
dan memberikan peringkatan untuk umatnya, Rasul tak pernah lepas berkomunikasi
dengan umatnya, keterbukaan beliau dengan umatnya, memberikan rasa nyaman dan
kedekatan tersendiri antara beliau dan umatnya. Selain itu kecerdasan beliau
dalam mengatur strategi perang entah itu perkomunikasi dengan sahabat, lawan
bicara, bahkan musuhnya. Setiap redaksi kata yang indah, penuh makna dan hikmah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar