disiplin, tertib, dan.. masih banyak yang menjadi ciri khas beliau, yang paling berkesan.. yaitu teguran beliau, tidak bernada keras, namun memberikan ketegasan tersendiri..
tak ada yang berani bersuara.. semua tenang :) kalau pun ada yang tidur (penulis juga mengalaminya) tak pernah di tegur,
asalkan tidak mengganggu yang lain, itu sah-sah saja..
adapun siswa yang sudah mulai jenuh, biasanya meminta izin untuk meninggalkan kelas (itu juga aku) entah ke mana, ke kantin atau sekedar jalan-jalan di sekitar sekolah menghabiskan waktu..
begitu enggan sang anak duduk manis di depan sang guru yang 'gagah' itu, namun, alangkah mulia nya sang guru, di sela waktu yang tak terduga, sang guru menemui siswi malang itu, dan apa yang beliau tanyakan?? "bagaimana kabar mu nak? apa cita-cita mu nanti?".. jawab siswi "aku ingin menjadi guru" dengan tegas siswi itu menjawab. beberapa bulan kemudian, siswi itu di terima di perguruan tinggi negeri, dan hal itu dapat menjembatani keinginannya menjadi apa yang ia ingin kan, dan kembali ia di pertemukan dengan sang guru "alhamdulillah,, nak. Allah menjawab mimpi mu" "makasih Pak!!, aku akan terus berjuang :) " singkat nyaaa... walaupun si anak, tukang tidur, dan tukang kabur, sang guru tetap mampu mensupport dan memberikan perhatian kepada anak didiknya, dan tak ada yang lebih berharga dari itu semua, ketika sang Guru bisa sukses memotivasi anak didik nya untuk menjadi orang yang bermanfaat pada orang lain, akankah ada seorang guru yang ikhlas mendidik anak nya hanya mengharapkan ridho Nya?? beberapa hal penting yang mungkin dapat menjadi pertimbangan selain cerita di atas. beliau jauh-jauh datang dari ci anjur, menuju kota bandung untuk mengajar matematika di salah satu sekolah, tak memakai kendaraan pribadi dan kadang sampai larut malam pun beliau belum kunjung pulang.. kesabarannya dan kesunguhannya yang selalu memotivasi aku selama ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar