Sabtu, 11 Januari 2014

Akhlak Nabi Adalah Alquran

Ketahuilah sobat, kita harus tahu siapa diri kita sebernarnya, sudah pantaskah kita bersimpuh dihadapan yang Maha Kuasa? Seberapa detail kamu mengetahui siapa dirimu yang sebenarnya. Dalam artikel lain, saya pernah menjelaskan, ada beberapa faktor yang dapat membentuk kepribadian kita, salah satunya buku yang kita baca, pemikiran, ideologi bahkan pemahaman kita akan berubah sejauh banyaknya buku yang kita baca. Mengapa demikian? Rumusnya simple “Kita Baca maka Kita Tahu” hal ini menuntut kita untuk terus berfikir jauh, kritis dan tamak. Bahkan dapat merubah prilaku. Maka waspadalah terhadap buku-buku yang hendak dibaca. Tahu tidak, ternyata Rasulpun demikian. Dalam buku Akhlaqul Nabiy karya Abdul Mun’in 

Akhlak yang dipraktikkan oleh Nabi semuanya bersumber dari Alquran. Akhlak ini telah membentuk karakter tersendiri dalam diri Nabi Saw. dan berpengaruh besar terhadap kehidupan sosialnya. Suatu ketika sayyidah Aisyah Ra. ditanya tentang akhlak Nabi Saw. Aisyah balik bertanya kepada orang yang menanyainya itu, “Apakah kamu pernah membaca Alquran?” “Pernah”, jawab orang itu. Aisyah melanjutkan jawabannya, “Akhlak Nabi adalah Alquran.”
Saya sempat terpikir, ketika hendak ingin meneladani Nabi, kenapa tidak kita lebih banyak membaca Alquran. Jelas akhlak Nabi pun adalah amalan dari kandungan dalam Alquran
Ribuan macam buku terdampar dalam almari kamar, berbagai macam misi, buku itu tertuang ide si penulisnya dalam berbagai cara, ia menarik perhatian pembaca. Tapi akankah kita peduli yang diam dalam seribu makna. Buku yang tebalnya pun ada yang menandingi, disain cover yang biasanya menjadi tren dengan mudah dikalahkan. Namun begitu ketiadaannya menjadi bencana besar untuk umat muslim, Alquran. Kitab dengan sastra tertinggi, setinggi arsy-Nya.
Saya kira tak ada seorangpun yang bisa membantahnya, ribuan buku bahkan triliunan, tak akan mampu menggantikan perannya di bumi ini. Tapi fenomena di negeri ini tampak aneh, selain Alquran ini menjadi sumber ajaran utama dan juga referensi gaya hidup yang bisa kita teladani pun menjadi barang bukti kuat seorang teroris. Bila kebanyakan orang di Indonesia telah terpengaruhi oleh pemikiran seperti itu, Oh.. saya pun mungkin menjadi bagian dari teroris, karena setiap hari saya membawa Alquran kemanapun saya pergi (tolooong, sembunyikan aku..)
akhlak yang kian brobrok membuat kita kadang tak berdaya, anak-anak yang seharusnya menjadi pemuda yang siap tanding di masa depan, menyentuh Alquran saja mungkin jarang, kegiatan mengaji bukan lagi rutinitas setiap ba'da maghrib.
Betapa mulianya Nabi yang menjadikan Alquran pedoman hidup dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. maka tak heran bila seorang yang bertemu Rasul akan merasa dicintainya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
terima kasih untuk semua teman-teman yang sudah berpartisipasi atas terciptanya blog ini. mudah-mudahan blog ini bisa bermanfa'at. Amin