Kamis, 14 Maret 2013

Manantang Globalisasi (part 7)




“ Saya membagi kegembiraan dalam bekerja dengan murid-murid dan guru lain. Dengan begitu antuasiasme dan keyakinan dalam diri mereka akan meningkat. Kita tidak akan pernah tahu bagaimana kehidupan murid yang telah kita ubah dengan rasa tanggung jawab dan kegembiraan yang kita miliki atas kehidupan” – Marilyn Jaachetti Whirry, guru teladan dari California
Seorang guru yang memiliki visi misi yang tegas akan menyikapi anak sebagai manusia mulia yang sangat mungkin perkembang menjadi pribadi yang luar biasa di kemudian hari. Selain itu, seorang guru yang bervisi dan bermisi bagus senantiasa akan menghadirkan suasana dialogis menantang agar anak – anak didiknya senantiasa berusaha memaksimalkan potensi dan bakatnya dengan terus mengasah potensi dan bakat.
Proses pembelajaran merupakan semuah dinamika yang jelas selalu membaawa pesan. Artinya tinggal bagaimana kreatifitas guru untuk mampu memberika pesan yang baik atau sebaliknya, pesan yang tidak baik dan justru membuat para siswa tertekan dan menjadi anak yang tidak kreatif

Misi dan visi yang tegas merupakan bentuk tanggung jaeab. Tanggung ini memberikan tenaga  yang tidak pernah habis. Tenaga tersebut laksana cahaya matahari, tidak pernah berhenti memberikan cahayanya kepada manusia dan seluruh penghuni semester ini.
Tanggung jawab yang mengkristal dalam diri seorang guru membuatnya mengajar menjadi begitu mudah dan menyenangkan. Perasaan senang tersebut akan berpengaruh pasa cara dan pendekatan dalam mengajar. Yang pada saat yang sama akan membuat semua anak didik nyaman  dan sengan pula dalam proses belajar mengajar ini
Setinggi apapun gelar seorang guru dan sepandai  apapun seorang guru atas ilmu yang dikuasai, namun jika dia tidak memiliki tanggung jaawab, pembelajaran yang diberikan akan terontang. Anak-anak didik pun tidak akan menghargai sang guru. Jika hal ini terjadi, proses dalam pendidikan tidak akan berjalan dengan lancar dan efektif. (Fakhruddin, 2011, hal. 120)
Di era ini, kita akan mendapatkan tantangan yang lebih sulit, karena peserta didik yang akan kita hadapi pun sangat beragam. Dulu murid itu mudah diatur, bahkan sebagian besar dari mereka adalah penurut, tertuntut lagi mereka tergolong kaum yang lemah, yang memiliki motivasi besar untuk belajar, sehingga mereka akan sangat bersungguh-sungguh dan tak akan menyia-nyiakankan. Berbeda dengan zaman sekarang,  sebenarnya, mereka yang sekarang pun bisa kita katakan kaum muda yang lemah, karena “kemanjaan” mereka dan zaman telah mengubah pola pikir mereka untuk hidup yang lebih mudah, sehingga mendapat terpaan sedikit saja, langsung tumbang. Bedanya dengan dulu, mereka dianggap lemah karena latar belakang keluarga yang kerap kali mempengaruhi keinginan mereka untuk maju, ditambah lagi pemikiran-pemikiran orang tua yang kuno, sehingga sampai kapanpun mereka tak pernah berkembang, tapi kuatnya tekad dapat mengalahkan semua, banyak dari kaum mereka yang sukses, karena keinginan mereka yang sangat kuat, tak goyang dengan terpaan apapun.
Dalam era modern ini, kita harus mampu memahami siapa peserta didik kita? Siapa yang akan kita hadapi nanti. Pengaruh teknologi sendiri terhadap perkembangna siswa dalam belajar, memiliki dampak positif dan negatif, dan yang kebanyak terjadi ialah dampak negatifnya.
Sering kita lihat seorang anak di zaman sekarang terlalu asik dengan ponselnya, tanpa memikirkan siapa disekitarnya, dan hal itu yang membuat anak hidup itu terlalu bergantung terhadapat teknologi tersebut. Yang nanti nya akan berakibat buruk pada perkembangan dirinya sendiri, seperti, cuek, pemalas, individualis, tidak peka dan lain sebagainya.
Hal tersebut menjadikan murid kurang bersosialisasi padahal kebutuhan bersosial ini, sangat berpengaruh terhadap kekuatan suatu negara, mengapa tidak jika kita mampu untuk bergerak bersama maka sedikit kesulitan yang akan kita hadapi
“Masalah terakhir yang menjadi polemin hangat dalam masyarakat kita ialah apakah pendidikan itu concern dengan masalah pembangunan yang memerlukan tenaga-tenaga yang intelegen dan terampil, ataukan pendidikan itu khusus untuk menjadikan manusia itu pintar saja. Sesungguhnya pendidikan itu mempunyai dua tujuan sekaligus. Sebagai sesuatu kegiatan sosial, pendidikan itu bertujuan pada perwujudan nilai-nilai sosial atau cita-cita sosial, dan sekaligus realisasi-diri (self-realization) yaitu keinginan individu untuk mengembangkan potensinya dalam rangka hidup yang lebih baik bagi dirinya dan bagi sesama dirinya dalam masyarakat. Pendidikan sebagai instrumen sosial merupakan sarana untuk mewujudkan cita-cita nasional seperti kesatuan bangsa dan pembangunan nasional. Kedua tujuan tersebut tidak dapat dipisahkan dan harus tercermin dalam program pembangunan pendidikan. Mempertentangkan keduan tujuan itu akan membawa dunia pendidikan itu kepada dua bentuk yang ekstrem, yaitu  memandang manusia itu sebagai objek pembangungan, atau lebih tepat hanya sebagai alat pembangunan semata, dan bukan sebagai subjek pembangunan atau tujuan dari pembangunan itu sendiri”. (Tilaar, 2008, hal. 148)
Pada pemaparan diatas, dapat kita simpulkan bahwa tujuan pendidikan itu sendiri agar kita mampu hidup bersosialisasi dengan baik demi tercapainya pembangunan pendidikan kearah yang lebih baik lagi. Seperti presepsi saya sebelumnya, jika kita mampu menghadapi permasalahan global secara bersama-sama maka akan terjadi keutuhan dan kekuatan demi tercapainya cita bangsa
“pendidikan itu bukan hanya sekedar  pelaksanaan suatu kewajiban nasional atau preservasi nilai-nilai yang ada dalam masyarakat, tetapi pendidikan itu sendiri haruslah dilihat sebagai salah satu kekuatan solsial yang ikut memberi bentuk, corak, dan arah pada kehidupan masyarakat masa depan” tegasnya kemudian
Peran, pendidik amatlah penting terhadap kemajuan negaranya, setelah kita memahami permasalahan ini, baiknya kita bergerak, tidak hanya mengerakkan jasad, tapi juga menggerakkan hati untuk sepenuhnya bekerja dan mendidik dalam pembangunan pendidikan.

5 komentar:

  1. Assalamu’allaikum...hallo Haifa Afifah, perkenalkan nama saya Elsa Mulyani dari Pend.IPS 2011. Saya mau minta izin untuk mengomentari tulisan yang terdapat di Blog anda, saya tertarik dengan tulisan anda yang judulnya “ Menantang Globalisasi”, postingan yang anda sharekan di Blog sangatlah bagus dimana anda memaparkan bagaiman seorang pendidik harus memiliki visi dan misi dalam dunia pendidikan yang semakin modern ini. Anda memaparkan seorang pendidik atau guru itu harus mampu menyeimbangkan pembelajaran dalam mendidik peserta didiknya dengan penuh ketegasan demi ketercapaian dalam memaksimalkan potensi dan bakat yang ada pada diri si peserta didik. Pendidik itu harus senantiasa menghadirkan suasana yang menantang dimana pembelajaraan yang diberikan harus menyimpan sejumlah pesan, dengan begitu seorang pendidik harus mempunyai kreatifitas dalam menyampaikan pesan mengenai pembelajaran yang diberikan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. terimakasih atas komentar nya. saya sangat senang anda telah mengomentari tulisan saya, semoga bermanfaat

      hal ini dilatar belakangi oleh status saya sebagai mahasiswa bidang pendidikan pula, tentu sama seperti anda bukan?!
      ketertarikan saya terhadap dunia pendidikan pun sangat membara, apalagi ketika dalam perkuliahan :)
      do'akan saja, semoga tetap konsisten dalam menulisnya, terutama tentang pendidikan

      dan tentunya bermanfaat untuk setiap kalangan, khususnya pendidik :)

      Hapus
  2. Saya juga sangat setuju dengan pendapat ahli yang ada cantumkan yaitu pendapat dari Fakhrudin yang menangatakan bahwasannya setinggi apapun gelar seorang guru dan setinggi apapun seorang guru atas ilmu yang dikuasai, namun jika dia tidak memiliki tanggung jawab, pembelajaran yang diberikan akan terontang. Anak-anak didik pun tidak akan menghargai sang guru. Jika hal ini terjadi, proses dalam pendidikan tidak akan berjalan dengan lancar dan efektif.
    jadi pada hakikatnya tulisan anda itu sangatlah bagus dimana seorang pendidik itu bukan saja bertugas untuk mengajar dengan ilmu yang tinggi ataupun gelar yang tinggi, akan tetapi guru haruslah dapat membimbing peserta didiknya menjadi individu yang kretif dalam kemandiriannya yang penuh dedikasi apalagi di zaman yang serba modern seperti saat ini. selain itu tugas dari seorang pendidik juga adalah memahami terhadap individu si peserta didiknya itu sendiri sebagai bagian dari pendidikan yang mengarah pada aspek dalam menghadapi dunia yang semakin global dalam wawasan pembangunan yang bertujuan kearah yang lebih baik lagi. jadi pada intinya tulisan yang anda sharekan sangat menarik perhatian buat saya yang nantinya akan menjadi seorang pendidik dimana dengan tulisan tersebut saya dan semua pembaca akan lebih kritis lagi terhadap dunia pendidikan dalam pembangunan di era global.
    saya ingin lebih lanjut berhubungan dengan anda dan menjadi pembaca setia blog anda, jika anda berkenan silahkan hubungi saya ke alamat e-mail: shaatuh4@gmail.com
    terimaksih banyak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. terimakasih atas tanggapannya terhadap tulisan yang saya buat, dalam menulis saya biasanya, mengambil bnayk referensi dari buku-buku di perpustakaan, maupun buku pribadi.

      menyimak tanggapan anda tentang pendidikan yang krisis ini, tampaknya anda sudah mampu berfikir lebih terhadap tulisan yang saya buat,

      jika, nanti mungkin saya ingin berkomunikasi dengan anda, mungkin bisa langsung menghubungi via email.

      anda pun bisa menghubungi saya di Haifaafifah@gmail.com
      semoga silaturrahim kita tidak putus yaa :)

      Hapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
terima kasih untuk semua teman-teman yang sudah berpartisipasi atas terciptanya blog ini. mudah-mudahan blog ini bisa bermanfa'at. Amin